Nutrisi Tanaman
Kesehatan Tanah adalah fondasi Nutrisi Tanaman yang menjadi dasar Kualitas Pangan yang mendukung Kesehatan Manusia dan meningkatkan Penghidupan Petani yang selanjutnya berdampak pada perekonomian Daerah, Provinsi, & Nasional. Keluaran tanah yang positif kembali lagi nanti sebagai masukan tanah yang positif.
Saat ini Indonesia menghadapi epidemi pengerdilan, penyakit radang kronis, diabetes, obesitas dan penyakit ginjal kronis yang semuanya terkait dengan masukan racun yang berlebihan ke dalam tanah yang dikombinasikan dengan penggunaan pestisida yang berlebihan secara drastis termasuk insektisida, herbisida dan fungisida.
Kesehatan Tanah di Indonesia telah mencapai titik krisis sebagaimana ditunjukkan dalam temuan Universitas Brawijaya yang meneliti dan menguji kesuburan tanah antara tahun 1970 & 2010.
Penggunaan pupuk berbahan kimia yang berlebihan seperti NPK & Urea dikombinasikan dengan karsinogen yang larut dalam air dan toksin saraf Glyphosate dalam jumlah berlebihan, sebuah Pestisida / Herbisida bernama 'Roundup' meninggalkan residu logam berat dalam volume tinggi di tanah.
Racun logam berat seperti arsenik, kadmium, timbal, tembaga, merkuri, seng nikel, dan aluminium dari waktu ke waktu membentuk nitrat di lapisan atas tanah yang terus larut, berdampak negatif terhadap kesuburan tanah dan nutrisi tanaman.
Residu logam berat dan toksin glisofat yang dapat larut dalam air ini mengganggu aktivitas mikroba di tanah bagian atas serta di usus manusia, meningkatkan permeabilitas usus sehingga memungkinkan racun logam berat memasuki aliran darah manusia, menembus penghalang darah otak dan sangat berdampak pada ginjal manusia dan hewan. dan hati.
Dengan mengadopsi praktek Regenerative Farming kita mulai memperhatikan mikronutrien dalam tanah. Mikronutrien adalah kunci untuk pertumbuhan tanaman, dan nutrisi tanaman, pestisida digunakan untuk membunuh tanaman dengan mudah dan dengan mudah mengkelatnya. Artinya, sekali Anda menggunakan pestisida, pestisida dapat berikatan dengan mikronutrien dan membuatnya tidak tersedia untuk tanaman. Akibatnya, proses penting yang diperlukan untuk kelangsungan hidup tanaman terhambat.
Kesehatan tanah sangat penting untuk profitabilitas pertanian. Kita perlu memahami dan menerima bahwa tanah adalah sistem yang hidup, dan penuh dengan kehidupan. Jika kita mengelolanya dengan baik, kita dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan tanaman dan juga mendukung populasi mikroba tanah yang sehat. Keragaman mikroba yang lebih besar dalam mikrobioma tanah akan menghasilkan regenerasi tanah dan berkontribusi langsung pada kesehatan tanaman dan peningkatan nutrisi tanaman.
Biostimulan cair REGEN dan BioChar adalah produk berbasis rumput laut kaya karbon organik. REGEN mendukung keanekaragaman mikroba dalam tanah yang dapat menghasilkan peningkatan nutrisi tanaman seperti yang ditunjukkan dalam analisis Lab kami untuk varietas padi tradisional Mekkonga, Ciherang dan Mansur dari Sulawesi dan Bali. Produk REGEN digabungkan dalam berbagai uji coba sawah 2022 untuk mendukung kandungan protein dan karbohidrat kompleks yang lebih tinggi plus nol gula dan tingkat mineral yang diperkaya seperti seng.
Saat ini Indonesia menghadapi epidemi pengerdilan, penyakit radang kronis, diabetes, obesitas dan penyakit ginjal kronis yang semuanya terkait dengan masukan racun yang berlebihan ke dalam tanah yang dikombinasikan dengan penggunaan pestisida yang berlebihan secara drastis termasuk insektisida, herbisida dan fungisida.
Kesehatan Tanah di Indonesia telah mencapai titik krisis sebagaimana ditunjukkan dalam temuan Universitas Brawijaya yang meneliti dan menguji kesuburan tanah antara tahun 1970 & 2010.
| Tahun | Jumlah Bahan Organik | Kehidupan Mikroba | Kondisi Tanah | Penggunaan Pupuk | Produksi Tanaman |
| 1970 | Tinggi (>45 Ton - 5%) | Terbaik | Subur | Rendah (baru dikenalkan) | Sedang |
| 1980 | Normal (30 - 40 Ton) | Baik/Normal | Subur | Mulai dianjurkan | Tinggi |
| 1990 | Sedang (20 - 30 Ton) | Sedang | Kesuburan Menurun | Diatas anjuran | Tinggi |
| 2000 | Rendah (15 - 20 Ton) | Merana | Kritis | Tinggi sekali | Menurun |
| 2010 | Kekurangan (>12.5 Ton) | Banyak Mati | Tandus | Kebingungan | Rendah Sekali |
| Solusi |
Tambahkan : Bahan Organik i . Dolomit |
Taburkan Pupuk Hayati | Subur Kembali | Normal Kembali | Tinggi Kembali |
Penggunaan pupuk berbahan kimia yang berlebihan seperti NPK & Urea dikombinasikan dengan karsinogen yang larut dalam air dan toksin saraf Glyphosate dalam jumlah berlebihan, sebuah Pestisida / Herbisida bernama 'Roundup' meninggalkan residu logam berat dalam volume tinggi di tanah.
Racun logam berat seperti arsenik, kadmium, timbal, tembaga, merkuri, seng nikel, dan aluminium dari waktu ke waktu membentuk nitrat di lapisan atas tanah yang terus larut, berdampak negatif terhadap kesuburan tanah dan nutrisi tanaman.
Residu logam berat dan toksin glisofat yang dapat larut dalam air ini mengganggu aktivitas mikroba di tanah bagian atas serta di usus manusia, meningkatkan permeabilitas usus sehingga memungkinkan racun logam berat memasuki aliran darah manusia, menembus penghalang darah otak dan sangat berdampak pada ginjal manusia dan hewan. dan hati.
Dengan mengadopsi praktek Regenerative Farming kita mulai memperhatikan mikronutrien dalam tanah. Mikronutrien adalah kunci untuk pertumbuhan tanaman, dan nutrisi tanaman, pestisida digunakan untuk membunuh tanaman dengan mudah dan dengan mudah mengkelatnya. Artinya, sekali Anda menggunakan pestisida, pestisida dapat berikatan dengan mikronutrien dan membuatnya tidak tersedia untuk tanaman. Akibatnya, proses penting yang diperlukan untuk kelangsungan hidup tanaman terhambat.
Kesehatan tanah sangat penting untuk profitabilitas pertanian. Kita perlu memahami dan menerima bahwa tanah adalah sistem yang hidup, dan penuh dengan kehidupan. Jika kita mengelolanya dengan baik, kita dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan tanaman dan juga mendukung populasi mikroba tanah yang sehat. Keragaman mikroba yang lebih besar dalam mikrobioma tanah akan menghasilkan regenerasi tanah dan berkontribusi langsung pada kesehatan tanaman dan peningkatan nutrisi tanaman.
Biostimulan cair REGEN dan BioChar adalah produk berbasis rumput laut kaya karbon organik. REGEN mendukung keanekaragaman mikroba dalam tanah yang dapat menghasilkan peningkatan nutrisi tanaman seperti yang ditunjukkan dalam analisis Lab kami untuk varietas padi tradisional Mekkonga, Ciherang dan Mansur dari Sulawesi dan Bali. Produk REGEN digabungkan dalam berbagai uji coba sawah 2022 untuk mendukung kandungan protein dan karbohidrat kompleks yang lebih tinggi plus nol gula dan tingkat mineral yang diperkaya seperti seng.